Selamat Datang di BLOGER MUH.NASIR JAILANI

MENGELOLA KEUANGAN KELUARGA

Senin, 02 September 20130 komentar

Uang merupakan sesuatu benda yang bernilai yang dalam pengggunaannya bisa dilakukan penghematan, sehingga semua itu bergantung dari pola konsumsi kita terhadap nilai uang tersebut. Ketika kita mau menghabur-haburkan uang maka uang tersebut juga tidak akan bertahan lama. Tetapi ketika uang itu kita perlakukan sebaliknya maka kemanfaatan dari pada nilai uang tersebut juga akan berlangsung lama.
Sering kali menjadi permaaslahan di setiap person yang hidup sebagai manusia yang wajar adalah tidak bisa dilepaskannya dari yang namanya keinginan dan kebutuhan (need & want) ketika kehidupan modern sudah melanda seantero dunia, dengan persaingan yang sangat luar biasa dalam semua aspek kehidupan manusia baik dari kebuthuan Primer, skunder maupun yang tersiar dan diiringi dengan genjarnya media-media baik cetak maupun media online yang memasarkar produknya dengan cara-cara yang mengikat sehingga tenttunya kita sebagai seorang keluarga paling tidak harus mempinya pegetahuan dasar bagaimana kita akan kelola keuangan keluarga kita sendiri, mulai dari memperaiapkan kebutuhan pangan sehari-hari, pakaian, pendidikan, kesehatan dan usaha, sehingga paling tidak kita sudah bias meilih dan memilah pa yang menjadi kebutuhan yang mnjadi skala prioritas untuk diselesaiakn akan menajadi focus perhatian kita

Selanjut dalam beberapa diskusi diskusi kecil yang dikemas dalam bentuk Focus Group Discusion (FGD) bahwa permasalahan pengelolaan keuangan selama ini sering dirasakan oleh semua pasangan keluarga, baik yang sudah lama berkeluarga maupun yang masih pengantin baru, sehingga permaslahan keuangan bukan terletak pada besar kecilnya pendapatan seseorang tapi bagaimana dia sebagai kepala keluarga bisa melakukan managing terhadap keuangan dari jumlah peghasilan dan menyiapkan cadangan dari jumlah pengeluaran yang akan direnacanakan.

Berikut adalah tips pengelolaan keuangan keluarga sederhana yang sering diberikan oleh perencana keuangan keluarga.
a)    Pertama-tama ajaklah anggota keluarga lain untuk bersama-sama membuat daftar kebutuhan selama sebulan.
b)   Melakukan analisa yang teliti lalu lakukan pemisahan mana yang merupakan nice to have dan mana yang merupakan needs (kebutuhan yang tak dapat dihindari).
c)    Apabila Anda terlanjur berutang dengan cicilan yang melebihi 20 persen dari total penghasilan (pemasukan) keluarga. Maka sebaiknya Anda perlu membicarakan dengan pemberi kredit untuk menjadwal ulang utang itu. Apabila tak memungkinkan, maka carilah pinjaman dengan bunga yang lebih rendah untuk melunasi utang berbunga tinggi. Yang perlu diingat, selama cicilan Anda masih sama dengan atau lebih besar dari 20 persen, sebaiknya Anda jangan melakukan pembelian kredit atau berutang lagi.
d)   Pisahkan 40 persen untuk kebutuhan sehari-hari. Apabila 40 persen dari penghasilan tidak mencukupi, berpikirlah kreatif apa lagi yang dapat dihemat; misalnya menghemat penggunaan listrik, mengubah kombinasi menu makan sehari-hari.
e)    Pisahkan 20 persen untuk kebutuhan pribadi. Menabung secara disiplin 20 persen. Tabungan harus disetorkan ke rekening pada awal bulan, selambat-lambatan 1 x 24 jam setelah penghasilan diterima. Jika Anda tidak perlu mencicil pembayaran utang, maka dapat ditabung dan bila telah cukup dapat digunakan untuk membeli sesuatu yang termasuk nice to have.
f)     Sebaiknya harus menjunjung tinggi komitmen dan sikap konsistensi. 
Kesimpulan awal yang bisa diambil adalah jangan biarkan uang mengatur kehidupan kita yang nantinya akan membuat kita menjadikan harta sebagai sesembahan, tapi kitalah seharusnya yang mengatur keuangan kita sendiri.


Wallahu’lam bis Showab

Penulis : Muh Nasir Jailani, SE
Silahkan share artikel ini : :

Posting Komentar

 
Web ini dikembangkan oleh Muh Nasir Jailani, SE
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger