Kepala Seksi Penerangan Umum (Penum) Humas Polda NTB, Iptu A. Mansur di Mataram, Rabu mengatakan, modus operandi curanmor umumnya dengan kunci palsu leter T dan dilakukan dalam waktu singkat hanya sekitar dua menit.
Seperti kasus curanmor yang terjadi Selasa (10/6) sekitar pukul 12.30 Wita terjadi di masjid Al Islah, Jalan Garuda, Kelurahan Mojok Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram dengan korban M. Yunus (34) warga Jalan Ahmad Yani, Narmada, Lombok Barat.
Sepeda motor Honda warna Hitam bernomor polisi (nopol) DR 2595 DC dibawa kabur pencuri ketika pemiliknya sedang salat Zuhur di masjid Al Islah, padahal kendaraan tersebut stang dalam keadaan terkunci.
Ketika mencari sepeda motornya setelah selesai menunaikan salat Zuhur korban tidak menemukan kendaraannya di tempat parkir, pencuri diduga menggunakan kunci leter T.
Sehari sebelumnya Senin (9/10) sekitar pukul 08.00 Wita terjadi kasus Curanmor di Pasar Pene, Desa Bilando, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah dengan korban Wagio, seorang pedagang pakaian yang tinggal di RT 07, RW 03 Praya, Lombok Tengah.
Korban memarkir sepeda motornya sekitar 15 meter dari tempatnya berjualan, sekitar satu jam kemudian ia mencari kendaraannya di tempat parkir ternyata sudah tidak ada.
Pemilik kendaraan Yamaha Mio bernomor polisi DR 3864 UM meninggalkan barang-barang jualannya beberapa jam untuk mencari sepeda motornya, namun tidak ditemukan.
Sehubungan dengan kian maraknya kasus Curanmor tersebut para pemilik kendaraan diimbau agar menggunakan kunci pengaman tambahan berupa kunci roda selain kunci stang.(*/cax)
.jpg)
Posting Komentar