Sejarah telah mencatat bahwa Transaksi Jual beli
sudah lama dilakukan, dari zaman dahulu transaksi sudah dilakukan mulai dengan
transaksi menukarkan barang dengan barang atau lebih dikenal dengan sistim
barter sampai dengan menukarkan sejumlah nilai dengan barang, masyarkat
Indonesia sudah sangat familiar dengan transaksi jual beli, selain untuk
mempermudah proses mendatangkan kebutuhan pokok, sandang pangan dan papan,
proses transaksi jual beli ini ada pada proses saling berinteraksi dan
bersosialisasi antara manusia yang satu dengan yang lain.
Seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk & dibangunnya Rumah toko
disepanjang jalan, seiring pula dengan bertambahnya jenis transaksi jual beli
baik yang dilakukan di ruko-roko atau lebih khusus di pasar-pasar tradisional
lainnya. Semakin banyak lalu lintas transaski jual beli ini berakibat pada
pelayanan pada sector-sektor ekonomi produktif harus lebih ditingkatkan, hal
ini menjadi salah satu Pekerjaan Rumah Bagi Instansi Bank, PLN, PDAM, dll yang
bergerak di bidang jasa pelayanan konsumen. Yang sering menjadi masalah saat
ini adalah konsumen tidak biSA berlama - lama bersabar menunggu daftar antrian
pajang diloket-loket pelayanan, bahkan ada yang saling mendahului karena situasi
dan kondisi tidak mengizinkan. Mengambil
sebuah contoh kecil ketika tanggal tanggal muda, antrian di bank yang sudah
ditunjuk sebagai bank penyaluran gaji PNS, Antrean panjang diloket pembayrana
listrik dan PDAM, antrean panjang di tempat-tempat pembayaran Pajak dan
asuransi membuat efesinsi dan efektifitas kerja
person terganggu, walaupun masing – masing lembaga tersebut sudah
menambah jumlah loket pembayaran lebih dari satu, namun hal tersebut belum bisa
menjawab permasalahan yang ada.
Terobosan demi terobosan
dilakukan dari menambah jumlah custumer service sampai menggunakan bantuan
mesin – mesin yang dulunya untuk mengambil uang di bank harus antri di depan
kasir sampai dengan perkembangan saat ini mengunakan Anjungan Tunai Mandiri
(ATM) yang sudah lokasinya ada di tempat-tempat strategis, PLN juga membuat
terobosan baru dengan menggunakan system pembayaran dan pembebanan listrik
menggunakan Pulsa yang pembayarannya bisa dilakukan secara Online.
Dengan kemajuan sistem transaksi
yang melibatkan perakat lunak computer dengan menghubungkan ke internet ini lah
menjadi solusi dari masalah padatnya konsumen diloket-loket pembayaran PLN dan
PDAM tidak terjadi lagi, sekarang ini proses pembayaran bisa dikatagorikan
sangan mudah dan membantu masyarakat dari jarak, biaya dan tenaga yang
dikeluarkan, mulai dari belanja kebutuhan pokok sampai pada
pembayaran-pembayaran rekening listrik, telpon, cicilan motor ataupun pesan
pesawat bisa langsung via telpon atau datang langsung ke tempat yang membuka
loket pembayaran resmi yang sudah bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait.
Dengan kemudahan tersebut kami dari BMT Al-Iqtishady membuka pembayaran multi paymen
dari Listrik sampai Tiket pesawat. Selain itu juga sudah membuka jejaring
pembayaran multi payment ini di bebrapa lokasi yang salah satu tujuannya adalah
mengurangi angka penganguran baik yang absolute maupun yang lain.
Selain itu juga Data Bank Indonesia,
pada tahun 2007, transaksi pembayaran Online/mikro-payment di Indonesia
mencapai Rp 270 triliun dan diperkirakan meningkat 5-10% per tahun (sekitar Rp
340 triliun di th 2010).
Bisnis pembayaran memiliki umur (life-cycle) yang masih panjang dan akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Karena kemudahan dan ketercangkauan masyarakat yang merasa di layani cepat dan dekat.
Bisnis pembayaran memiliki umur (life-cycle) yang masih panjang dan akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Karena kemudahan dan ketercangkauan masyarakat yang merasa di layani cepat dan dekat.
Posting Komentar